Senin, 09 September 2013

hujan dan september

8 September
16.59
   September dan kau belum juga turun..

Untukmu, hujan
karena menunggumu adalah sebuah keniscayaan..

Ada apa gerangan? Apa yang membuatmu malu-malu menginjakkan tetesmu ke bumi? apa yang sedang terjadi pada bulir-bulir indahmu? bukan karena umpatan manusia yang membuatmu malas untuk turun ke bumi kan? karena kau sering dianggap pembawa banjir yang menyelakakan kaum kami manusia? tapi aku yakin bukan itu alasan utama kenapa kau malu-malu atau mogok bermain dengan tanah bumi.. Aku yakin bukan alasan itu..
Hujan.. di tengah kemarau panjang yang tiada akhir ini.. Hanya kaulah harapan bagi petani, para pencari nasi, para anak-anak yang rindu menari bersamamu, dan para manusia sepertiku,, yang menunggumu khusus di bulan September.. bulan kelahiranku.
Sang penunggu hujan, aku yakin bukan hanya aku manusia yang menunggumu.. berharap cemas pada langit tiap siang, tiap sore, bahkan malam. Berharap kau sedia meneteskan bulir cintamu pada bumi yang makin gersang ini. Berharap kau masih mencintai bumi ini, meskipun dengan pemahaman cinta yang berbeda, yang tidak kami mengerti.. Tapi kenapa kau harus sembunyi??
ohh hujan.. aku tidak bermaksud untuk menuntutmu. Karena aku yakin, turun atau tidaknya engkau bukan-lah kehendakmu tapi kehendak Sang Maha, kan? well.. aku pahami itu.
Dan bagiku, sang penunggu hujan di bulan September ini..  menghitung hujan di jendela kamar, bermain dengan embun di kaca, menuliskan nama, dan selalu berharap pelangi akan datang setelahmu. Selalu.. :) aku selalu menungu kedatanganmu di bulan ini,
Sudah dulu ya.,sepertinya aku harus menunggu kedatangan sahabatku selanjutnya.,. senja. .. bye :) i'll always waiting for you..

Salamku,

Penunggu hujan di bulan September





Tidak ada komentar:

Posting Komentar