Selasa, 24 September 2013

Delapan belas di dua puluh tiga :")



Delapan belas tahun menempuh hidup di dunia bukan waktu yang singkat. Menjalani masa ke masa dari TK, SD, SMP, SMA hingga sekarang—kuliah. Siapapun setuju jika waktu yang dirasakan akan begitu cepat bergulir. Begitu pula aku, menurut akta kelahiran hari ini delapan belas tahun yang silam aku dilahirkan. 23 september.  Dan voila! Delapan belas tahun kemudian, bayi merah yang unyu dan imut itu kemudian berubah menjadi seorang gadis yang tidak lagi remaja, namun belum cukup pantas dikatakan dewasa. Inilah delapan belas tahunku, inilah waktu muhasabahku.

Malam ini kulihat bulan tampak naik ke langit seiring dengan jarum jam yang semakin menuju tengah malam. Seperti mengiyakan kisah hari ini ketika usiaku semakin beranjak dewasa. Termenung ku di lorong asrama, semoga waktu dan mataku yang kian berat mengizinkanku untuk menulis sepucuk surat di ujung malam yang hampir tak tersisa. Selamat malam, selamat bermuhasabah.

Ucapan terima kasihku kepada:
1.       Allah SWT yang selama delapan belas tahun telah memberikan kehidupan yang teramat sempurna untuk kukatakan, meski kutahu tak ada hidup yang sempurna. Segala puji bagi-Mu juga ya Allah, atas pengajaran yang datang silih berganti baik secara langsung maupun perantara, atas kesempatan dan kesempitan, atas nikmat sehat dan iman, dan atas takdir yang telah engkau tetapkan, oh ya.. dan untuk oksigen gratis yang  Engkau berikan kepada hamba-Mu yang terkadang lupa akan nikmatmu yang satu ini.  terima kasih, terima kasih.
2.       Keluargaku tercinta, bapak ibuk yang delapan belas tahun  telah mendidikku secara sempurna dan anakmu ini merasa belum bisa untuk berbakti kepadamu, J J mas mbak yang denganmulah, adikmu ini belajar arti salah dan benar.. dek fira tercantik dan tersayang dan yang paling unyu sedunia.. jangan malas memanggil bulekmu yang gendut ini dengan panggilan, “bulek lina” yaa… sungguh..,jika kau sudah bisa membaca nanti.. akan kuperlihatkan cerita-cerita yang kutulis khusus untukmu. J  untuk  itu semua, terima kasih, terima kasih.
3.       Guru-guruku tercinta..  atas ilmu yang tanpa pamrih engkau berikan, atas doa-doa untuk menjadi muslimah yang sholehah, dan atas pengajaranmu yang denganmulah aku memaknai arti perjuangan. Terima kasih terima kasih.
4.       Teman-teman tersayang, atas keberadaan kalian yang membuat hidup ini sungguh sangat lebih berwarna, atas canda tawa, saling berganti doa, perjuangan bersama, denganmulah temans.. aku sadar, aku pahami, tiada persahabatan yang lebih indah selain persahabatan yang dilandasi ukhuwah islamiyah. Terima kasih, terima kasih.. :)
5.       Dan untuk orang yang dating dan pergi silih berganti.. semoga, apabila kita ditakdirkan pernah hidup di masa lalu,, semoga kita juga ditakdirkan untuk hidup di masa depan yang sama. J  dan terima kasih atas kedatangan dan kepergianmu, sungguh.. itu membuatku tahu.. bagaimana cara menyikapi hidup yang tak sempurna, namun denganmulah alur cerita ini bisa terasa begitu sempurna. Terima kasih, terima kasih. 

Dan terakhir., : ) untukku sendiri., semoga bisa lebih menjalani hidup dengan ikhlas, menjadi orang yang benar-benar berguna, dan….. apa ya? Ah banyak deh pokoknya.. : )
Terima kasih, terima kasih…

23:18
23 september 2013

Rabu, 11 September 2013

Saya Mahasiswa, Ya?



Hari-hari pertama menjadi seorang mahasiswi adalah hal yang paling ditunggu. Peralihan adaptasi dari yang biasanya diajar oleh seorang “bapak dan ibu guru”, sekarang menjadi “bapak ibu dosen” atau “professor”. Yang mulanya memakai seragam kebangsaan putih abu-abu sekarang bisa mengenakan pakaian sesuai hati, atau seragam untuk kampus tertentu. Dulu yang masih imut dengan lari kecil karena takut terlambat, sekarang harus tampak berjalan anggun dan gagah ketika masuk gerbang kampus. Yah, inilah kampus. Inilah masa peralihan kita, mulai mengetahui “who am I” dan mulai jauh dari hal yang bersifat kekanakan.  Kita sudah mahasiswa meeennn..

Dan hari-hari pertama inilah yang saya tungu-tunggu dari bulan-bulan sebelumnya. Masih sangat jelas dalam ingatan, hari-hari terakhir di kelas duabelas yag penuh dengan harapan untuk lekas-lekas menjadi “mahasiswa”, mengenakan jas almamater kampus tercinta, sampai pada saat detik-detik menuju Ujian Nasional yang simsalabim menjadi dua puluh paket  #senyumWOW, detik-detik menunggu pengumuman saat masih pake putih abu-abu dan teriak “angkatan 24 luluuss!!” hingga perjalanan menuju perjuangan SBMPTN bagi yang SNMPTN undangannya belum diberi kesempatan. :”) :) 

Dan taraaaaa!!!
Bulan-bulan penuh buku dan materi SBMPTN pun terlewati. Setiap hari les, pulang sore, gak nafsu makan pun saya alami ketika fighting untuk mengejar impian. :”) (kisah fighting SBMPTN akan dipublish di tulisan yang lain. Hehe). Pokoknya hari yang sangat amat membutuhkan perjuangan keras dan doa yang kuat. :”)

Singkat cerita,
Saya pun ditakdirkan berkampus di daerah klaten, Poltekkes Surakarta jurusan Kebidanan. Kenapa di klaten? Sejarahnya panjang.. menikmati hari-hari ospek bersama teman-teman baru, mulai bersikap lapang dan menerima takdir. :”) ah pokoknya sesuatu banget deh..

Hingga tiga minggu terlewati dan hari pertama menjadi seorang mahasiswi pun saya jalani. “mahasiswi” meenn.,bukan anak SMA lagi.
Tapi satu hal yang membuatku gondok setengah hati adalah..

 di-PHP-in dosen
Mungkin cerita temans mirip-mirip dengan saya, di-PHP-in dosen adalah sesuatu yang biasa di awal masuk kuliah. Kalo dosennya sering PHP-in mahasiswa, gimana nggak mahasiswanya sering nge-PHP? #eeeehhh #lempartomat

Well,.. mau cerita kisahmu di kampus baru?
 tulislah!! :D



Senin, 09 September 2013

hujan dan september

8 September
16.59
   September dan kau belum juga turun..

Untukmu, hujan
karena menunggumu adalah sebuah keniscayaan..

Ada apa gerangan? Apa yang membuatmu malu-malu menginjakkan tetesmu ke bumi? apa yang sedang terjadi pada bulir-bulir indahmu? bukan karena umpatan manusia yang membuatmu malas untuk turun ke bumi kan? karena kau sering dianggap pembawa banjir yang menyelakakan kaum kami manusia? tapi aku yakin bukan itu alasan utama kenapa kau malu-malu atau mogok bermain dengan tanah bumi.. Aku yakin bukan alasan itu..
Hujan.. di tengah kemarau panjang yang tiada akhir ini.. Hanya kaulah harapan bagi petani, para pencari nasi, para anak-anak yang rindu menari bersamamu, dan para manusia sepertiku,, yang menunggumu khusus di bulan September.. bulan kelahiranku.
Sang penunggu hujan, aku yakin bukan hanya aku manusia yang menunggumu.. berharap cemas pada langit tiap siang, tiap sore, bahkan malam. Berharap kau sedia meneteskan bulir cintamu pada bumi yang makin gersang ini. Berharap kau masih mencintai bumi ini, meskipun dengan pemahaman cinta yang berbeda, yang tidak kami mengerti.. Tapi kenapa kau harus sembunyi??
ohh hujan.. aku tidak bermaksud untuk menuntutmu. Karena aku yakin, turun atau tidaknya engkau bukan-lah kehendakmu tapi kehendak Sang Maha, kan? well.. aku pahami itu.
Dan bagiku, sang penunggu hujan di bulan September ini..  menghitung hujan di jendela kamar, bermain dengan embun di kaca, menuliskan nama, dan selalu berharap pelangi akan datang setelahmu. Selalu.. :) aku selalu menungu kedatanganmu di bulan ini,
Sudah dulu ya.,sepertinya aku harus menunggu kedatangan sahabatku selanjutnya.,. senja. .. bye :) i'll always waiting for you..

Salamku,

Penunggu hujan di bulan September





Selasa, 03 September 2013

untitled

apa yang kau sesali dari hidup ini?
mengapa kau selalu menyalahkan atas segala hal? sistem? manusia?

jika masih ada mentari yang terbit dari timur esok hari,
masih ada embun yang menggelayut manja tiap pagi,
masih ada deru sepeda dan hiruk pikuk manusianya,
masih terus ada siang yang terik tanpa awan, sedang burung bebas beterbangan mengelilingimu?

dan masih ada senja yang datang membawa harapan esok hari??
kenapa kau masih menyesali hidup ini?
menyesali pilihan yang telah kau buat dan takdir yang telah ditetapkan-Nya untukmu?

kenapa?