Senin, 30 Desember 2013

Tentang Malam



Sekarang, hanya ada aku dan daun pintu di sebelah kiriku. Dia mematung. Atau memang sejak dulu mematung tanpa peduli siapa orang yang melewatinya. Tentang waktu yang bergulir sangat lambat, tentang malam-malam yang  terasa semakin lenggang.  Gelak tawa yang kudengar dari lorong-lorong asrama tak kunjung memperbaiki suasana. Malam ini hanya ada aku dan nyala laptop yang kubiarkan berkedip-kedip. Entah sampai kapan aku akan bertahan pada kondisi yang stagnan ini. 

Malam-malam ini memang tak berbeda dari malam satu hari kemarin, dua bulan kemarin, atau ribuan hari kemarin. Malam selalu gelap; paling diisi dengan titik bintang, terkadang bulan purnama atau sabit, pun dengan awan-awan hitam yang terbentuk pada musim hujan. Kesimpulannya sama, malam itu gelap.

Namun ada yang ingin kurajut untuk menghias malam yang gelap ini, malam yang tak sebegitu spesial jika dibanding malam –malam yang menakjubkan kemarin. Jelas bukan merajut malam dengan tidur terkantuk-kantuk karena hal tidak penting, Aku ingin merajut doa; merajut asa; merajut harap yang pernah tidak terselesaikan. Aku ingin menyempurnakannya.

Dan doa-doa ini kukirim pada-Mu.

Dan doa-doa ini semua tentangku, tentangmu.

30 Desember 2013.
Malam. Masihkah menyisakan pagi untukku besok?

untitled

Sempat berpikiran sih, nulis cerita anak-anak. Menulis dengan imajinasi tanpa batas. Tanpa takut ada yang bilang aneh kalaupun memasukkan karakter "putri belalang", "tuan kodok", "bapak tikus" dan sebagainya. toh, sah-sah saja, namanya juga anak-anak, memberi ilmu pada mereka tak seperti kita menasehati orang dewasa yang to the point, tapi perlu karakter-karakter khusus agar mereka mengerti--Berarti ceritanya mulai sekarang gak nulis yang cinta-cintaan lagi kan, ye? #apasih.

Seseorang di seberang laut sana pernah menasehatiku secara tak langsung, "Jika ingin menjadi penulis, maka menulislah tiap hari tanpa henti". Iya sih, kalau inspirasi bisa timbul bak grojogan sewu mah mending.. lha kalau enggak? hmm -__-

ah, aku ngomong apa sih. lupakan.

Selasa, 10 Desember 2013

being blue

"being blue is another kind of beauty,,, ;;) "  <<alergi deh sama orang kayak gini.

Senin, 09 Desember 2013

kesempatan

“Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik.”

-- Tere liye, novel "Sunset Bersama Rosie", novel tentang kesempatan

Minggu, 01 Desember 2013

Selasa, 19 November 2013

hujan tak akan pernah bisa



Hujan tak akan pernah bisa menyurutkan keindahan pagi,
Pagi yang kubungkus sendiri dengan kerinduan akan sebuah tanah dan alamnya
Meski tak ada embun yang menggoyang pelupuk mata
Meski tak ada dendang sang burung riang yang bertengger di jendela
Bagiku pagi tetaplah indah,, meski dengan gerimis, meski dengan kerinduan yang tak akan pernah bisa tersampaikan

Selasa, 05 November 2013

Jangan Salahkan



Jangan salahkan para petinggi, dengan lihainya memanipulasi data
Data tanggung jawabnya kepada rakyat
Data gelondongan uang yang masuk ke kantongnya
Jika ketika ujian kau hanya bisa celingak-celinguk kanan kiri
Aduhai..

Jangan salahkan para pejabat
Yang suka melintar melintir kata-kata
Berbicara ABCD pada wartawan
Padahal yg dilakukan EFGH
Jika ketika ujian, kau ditanya pengawas
“tadi mencontek? Iya kan?”
“tidak, tidak buk..”
Padahal di kantong kau berisi gepekan catatan
Jangan salahkan…

Rabu, 16 Oktober 2013

Sebuah perjalanan



Sepahit apapun,
Hidup tetaplah hidup. Tak peduli ada yang percaya atau tidak, tak peduli ada yang pergi kemudian kembali atau pergi dan tak kembali. Hidup tetap harus dilalui.

Hah, hidup jangan dilalui seperti kotak pandora usang, yang membukanya saja ogah. Jangan pula seperti kaset usang yang untuk mendengarkannya saja malas. Hidup tetaplah hidup. Bukalah  kotak pandoramu, boleh jadi isinya harta karun yang tak pernah kau temui. Setel ulang kasetmu, boleh jadi ia simpan banyak musik indah berbagai rupa nada yang akan menyenandungkan lagu kesukaanmu. 

Laluilah ia seperti kau sedang melakukan perjalanan. Adakalanya bekal kita kosong, adakalanya penuh meluber. Bertemu orang-orang yang silih berganti. Hadapi  pengalaman penuh arti.
Karena kita sedang dalam perjalanan panjang. Perjalanan menuju mati. 





Selasa, 08 Oktober 2013

quote

Apa gunanya bahasa sebagai alat komunikasi, yang bisa mempersatukan Indonesia yang bhineka tunggal ini, yang  menjadi identitas bangsa tercinta ini, ... kalau kita tidak saling memahami? -- belajar, belajar nggombal. =) HAHA

Selasa, 24 September 2013

Delapan belas di dua puluh tiga :")



Delapan belas tahun menempuh hidup di dunia bukan waktu yang singkat. Menjalani masa ke masa dari TK, SD, SMP, SMA hingga sekarang—kuliah. Siapapun setuju jika waktu yang dirasakan akan begitu cepat bergulir. Begitu pula aku, menurut akta kelahiran hari ini delapan belas tahun yang silam aku dilahirkan. 23 september.  Dan voila! Delapan belas tahun kemudian, bayi merah yang unyu dan imut itu kemudian berubah menjadi seorang gadis yang tidak lagi remaja, namun belum cukup pantas dikatakan dewasa. Inilah delapan belas tahunku, inilah waktu muhasabahku.

Malam ini kulihat bulan tampak naik ke langit seiring dengan jarum jam yang semakin menuju tengah malam. Seperti mengiyakan kisah hari ini ketika usiaku semakin beranjak dewasa. Termenung ku di lorong asrama, semoga waktu dan mataku yang kian berat mengizinkanku untuk menulis sepucuk surat di ujung malam yang hampir tak tersisa. Selamat malam, selamat bermuhasabah.

Ucapan terima kasihku kepada:
1.       Allah SWT yang selama delapan belas tahun telah memberikan kehidupan yang teramat sempurna untuk kukatakan, meski kutahu tak ada hidup yang sempurna. Segala puji bagi-Mu juga ya Allah, atas pengajaran yang datang silih berganti baik secara langsung maupun perantara, atas kesempatan dan kesempitan, atas nikmat sehat dan iman, dan atas takdir yang telah engkau tetapkan, oh ya.. dan untuk oksigen gratis yang  Engkau berikan kepada hamba-Mu yang terkadang lupa akan nikmatmu yang satu ini.  terima kasih, terima kasih.
2.       Keluargaku tercinta, bapak ibuk yang delapan belas tahun  telah mendidikku secara sempurna dan anakmu ini merasa belum bisa untuk berbakti kepadamu, J J mas mbak yang denganmulah, adikmu ini belajar arti salah dan benar.. dek fira tercantik dan tersayang dan yang paling unyu sedunia.. jangan malas memanggil bulekmu yang gendut ini dengan panggilan, “bulek lina” yaa… sungguh..,jika kau sudah bisa membaca nanti.. akan kuperlihatkan cerita-cerita yang kutulis khusus untukmu. J  untuk  itu semua, terima kasih, terima kasih.
3.       Guru-guruku tercinta..  atas ilmu yang tanpa pamrih engkau berikan, atas doa-doa untuk menjadi muslimah yang sholehah, dan atas pengajaranmu yang denganmulah aku memaknai arti perjuangan. Terima kasih terima kasih.
4.       Teman-teman tersayang, atas keberadaan kalian yang membuat hidup ini sungguh sangat lebih berwarna, atas canda tawa, saling berganti doa, perjuangan bersama, denganmulah temans.. aku sadar, aku pahami, tiada persahabatan yang lebih indah selain persahabatan yang dilandasi ukhuwah islamiyah. Terima kasih, terima kasih.. :)
5.       Dan untuk orang yang dating dan pergi silih berganti.. semoga, apabila kita ditakdirkan pernah hidup di masa lalu,, semoga kita juga ditakdirkan untuk hidup di masa depan yang sama. J  dan terima kasih atas kedatangan dan kepergianmu, sungguh.. itu membuatku tahu.. bagaimana cara menyikapi hidup yang tak sempurna, namun denganmulah alur cerita ini bisa terasa begitu sempurna. Terima kasih, terima kasih. 

Dan terakhir., : ) untukku sendiri., semoga bisa lebih menjalani hidup dengan ikhlas, menjadi orang yang benar-benar berguna, dan….. apa ya? Ah banyak deh pokoknya.. : )
Terima kasih, terima kasih…

23:18
23 september 2013

Rabu, 11 September 2013

Saya Mahasiswa, Ya?



Hari-hari pertama menjadi seorang mahasiswi adalah hal yang paling ditunggu. Peralihan adaptasi dari yang biasanya diajar oleh seorang “bapak dan ibu guru”, sekarang menjadi “bapak ibu dosen” atau “professor”. Yang mulanya memakai seragam kebangsaan putih abu-abu sekarang bisa mengenakan pakaian sesuai hati, atau seragam untuk kampus tertentu. Dulu yang masih imut dengan lari kecil karena takut terlambat, sekarang harus tampak berjalan anggun dan gagah ketika masuk gerbang kampus. Yah, inilah kampus. Inilah masa peralihan kita, mulai mengetahui “who am I” dan mulai jauh dari hal yang bersifat kekanakan.  Kita sudah mahasiswa meeennn..

Dan hari-hari pertama inilah yang saya tungu-tunggu dari bulan-bulan sebelumnya. Masih sangat jelas dalam ingatan, hari-hari terakhir di kelas duabelas yag penuh dengan harapan untuk lekas-lekas menjadi “mahasiswa”, mengenakan jas almamater kampus tercinta, sampai pada saat detik-detik menuju Ujian Nasional yang simsalabim menjadi dua puluh paket  #senyumWOW, detik-detik menunggu pengumuman saat masih pake putih abu-abu dan teriak “angkatan 24 luluuss!!” hingga perjalanan menuju perjuangan SBMPTN bagi yang SNMPTN undangannya belum diberi kesempatan. :”) :) 

Dan taraaaaa!!!
Bulan-bulan penuh buku dan materi SBMPTN pun terlewati. Setiap hari les, pulang sore, gak nafsu makan pun saya alami ketika fighting untuk mengejar impian. :”) (kisah fighting SBMPTN akan dipublish di tulisan yang lain. Hehe). Pokoknya hari yang sangat amat membutuhkan perjuangan keras dan doa yang kuat. :”)

Singkat cerita,
Saya pun ditakdirkan berkampus di daerah klaten, Poltekkes Surakarta jurusan Kebidanan. Kenapa di klaten? Sejarahnya panjang.. menikmati hari-hari ospek bersama teman-teman baru, mulai bersikap lapang dan menerima takdir. :”) ah pokoknya sesuatu banget deh..

Hingga tiga minggu terlewati dan hari pertama menjadi seorang mahasiswi pun saya jalani. “mahasiswi” meenn.,bukan anak SMA lagi.
Tapi satu hal yang membuatku gondok setengah hati adalah..

 di-PHP-in dosen
Mungkin cerita temans mirip-mirip dengan saya, di-PHP-in dosen adalah sesuatu yang biasa di awal masuk kuliah. Kalo dosennya sering PHP-in mahasiswa, gimana nggak mahasiswanya sering nge-PHP? #eeeehhh #lempartomat

Well,.. mau cerita kisahmu di kampus baru?
 tulislah!! :D



Senin, 09 September 2013

hujan dan september

8 September
16.59
   September dan kau belum juga turun..

Untukmu, hujan
karena menunggumu adalah sebuah keniscayaan..

Ada apa gerangan? Apa yang membuatmu malu-malu menginjakkan tetesmu ke bumi? apa yang sedang terjadi pada bulir-bulir indahmu? bukan karena umpatan manusia yang membuatmu malas untuk turun ke bumi kan? karena kau sering dianggap pembawa banjir yang menyelakakan kaum kami manusia? tapi aku yakin bukan itu alasan utama kenapa kau malu-malu atau mogok bermain dengan tanah bumi.. Aku yakin bukan alasan itu..
Hujan.. di tengah kemarau panjang yang tiada akhir ini.. Hanya kaulah harapan bagi petani, para pencari nasi, para anak-anak yang rindu menari bersamamu, dan para manusia sepertiku,, yang menunggumu khusus di bulan September.. bulan kelahiranku.
Sang penunggu hujan, aku yakin bukan hanya aku manusia yang menunggumu.. berharap cemas pada langit tiap siang, tiap sore, bahkan malam. Berharap kau sedia meneteskan bulir cintamu pada bumi yang makin gersang ini. Berharap kau masih mencintai bumi ini, meskipun dengan pemahaman cinta yang berbeda, yang tidak kami mengerti.. Tapi kenapa kau harus sembunyi??
ohh hujan.. aku tidak bermaksud untuk menuntutmu. Karena aku yakin, turun atau tidaknya engkau bukan-lah kehendakmu tapi kehendak Sang Maha, kan? well.. aku pahami itu.
Dan bagiku, sang penunggu hujan di bulan September ini..  menghitung hujan di jendela kamar, bermain dengan embun di kaca, menuliskan nama, dan selalu berharap pelangi akan datang setelahmu. Selalu.. :) aku selalu menungu kedatanganmu di bulan ini,
Sudah dulu ya.,sepertinya aku harus menunggu kedatangan sahabatku selanjutnya.,. senja. .. bye :) i'll always waiting for you..

Salamku,

Penunggu hujan di bulan September