Hari ini memang
beda dari biasanya. Aku yang dulu seperti hidup kembali. Semoga.
Senin, 1
September 2014
Kucatat baik
baik dalam memori jika hari ini, tepat dimulainya hari pertama pada bulan
September, Rufidah Maulina, seorang manusia yang hobi bermalas-malasan dan
memanjakan diri telah memulai usaha berdagang. Voila, memang tak
disangka-sangka. Paksaan yang pernah kutempa dari bapak dan ibuk untuk mulai
mengembangkan diri dalam kewirausahaan ternyata membuahkan hasil. Ceileh!
Meskipun awal-awal yang mendebarkan bagi pedagang asongan anyaran
harus kulalui. Mendapatkan cibiran pengalaman yang tak terlupakan dari para
pembeli. Mulai dari paksaan teman teman untuk menurunkan harga sampai yang mau
digratisi meskipun sudah bilang dengan
teriak teriak kalau untungnya Cuma sedikit sekali. Itulah sensasi
pedagang anyaran yang ingin sedikit
mencicipi dunia bisnis. Meskipun hanya reseller, punya jaringan yang luas dan
bakat berdagang harus dimulai sejak dini dongg :D
Sempat juga
bercermin pada bapak ibuk yang merintis bisnis mulai dari berdagang kerupuk.
Keuletan, kesabaran, dan kerja keras dari mereka lah yang membuat anak-anaknya
bisa bersekolah tinggi dan meneladani sosok mereka. Proud of you, mom n dad. :D
Tapi
kawan-kawan.. yang perlu digaris bawahi dari keinginan berwirausaha adalah
NIATNYA. Okelah, banyak pengusaha sukses yang mengutamakan kerja keras lalu
untung akan mengikuti. Untung berupa uang, investasi modal, rumah, tanah, dll.
Saya sependapat dengan yang ini, ingin mobil mewah, rumah besar, naik haji,
atau apalah itu terserah kita. Eits.. tapi kawan.. jangan lupa jika semua ini
ada aturan mainnya. Seperti ketika dunia ini bermula, Yang Maha Esa punya hukum
timbale balik yang Dia tetapkan. Jika ingin mendapatkan yang lebih, maka memberilah yang banyak. Yap, ketika berdagang hanya memprioritaskan
uang dan kekayaan harta, maka itulah yang kita dapatkan. Namun, jika kita mau
melebihkan prioritas itu menjadi pahala, keuntungan sesame bagi pembeli dan
penjual, meringankan beban pembeli dengan barang yang menguntungkan dari kita,
prinsip saling menghargai, bukankah kita akan mendapatkan yang lebih? Pembeli
yang bertambah banyak, jaringan yang lebih luas, bisa saja ide kreatif muncul
dari pelanggan setia, apalagi ditambah keuntungan duniawi yang kita dapatkan.
Betul tidak?
Kesimpulannya..
banyak memberi, banyak menerima. Seperti kata bapak kepala sekolah dalam film
laskar pelangi.
To be a winner
all you need is to give all you have.
Selamat
berwirausaha kawan! Mari memperluas jaringan, mempererat tali persaudaraan, membagi
keberkahan!
Salam
Lina Mungil.
Karena sekarang sudah kurusan. Hehe